Download Buku Terbaru dan Terlengkap Gratis - Ebook Aku Menggugat, Maka Aku Kian Beriman - Buku Aku Menggugat, Maka Aku Kian Beriman, Buku ini lanjutan dari "Aku Beriman maka aku bertanya" , makin membuka mata bahwa agama yang dicampurbaurkan dengan tradisi akan sangat menyusahkan pemeluknya, apalagi bila kerancuan ini dipaksakan untuk pemeluk-pemeluk dari masyarakat yang berbeda adat budayanya. Dalam beragama kita harus berpikiran kritis karena agama ( dalam hal ini Islam) menganjurkan manusia untuk menggunakan akalnya. Kita harus kritis terhadap 'ujaran-ujaran' yang bertentangan dengan hak asasi manusia karena hal itu bertentangan dengan ajaran Islam yang sesungguhnya.
Buku Aku Menggugat, Maka Aku Kian Beriman memuat berbagai pertanyaan yang muncul di benak generasi muda muslim, mualaf, dan perempuan-perempuan muslim di Amerika, baik yang disampaikan melalui surel (e-mail) maupun yang disampaikan langsung kepada Prof. Lang ketika berceramah di suatu tempat. Pertanyaan-pertanyaan yang oleh pihak masjid sepertinya tidak diperkenankan. Sedangkan bagi Prof. Lang, bertanya adalah sah-sah saja. Dan bahkan malaikat pun bertanya! Yaitu ketika Allah memberitahu para malaikat bahwa Allah hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.
Buku Aku Menggugat, Maka Aku Kian Beriman : Sistem pendidikan modern mengajarkan pentingnya kajian kritis dan objektif. Generasi kita diajari untuk bertanya dan menyanggah. Mereka juga diajari bahwa tak ada jabatan yang mustahil bagi perempuan. Sementara, masjid dan subkulturnya mengajari mereka agar tidak mempertanyakan tradisi keagamaan dan membatasi peran perempuan. Tak pelak, keimanan mereka terimpit dalam ruang penafsiran yang begitu sempit.
Buku Aku Menggugat, Maka Aku Kian Beriman : Tak punya hak untuk meragukan apa yang diyakini, mereka berontak. Mereka menggugat ketepercayaan hadis, peran akal, patriarki, dan budaya masjid. Mereka cenderung memilih larut dalam musik, film, teknologi, mode pakaian, hiburan, dan berita yang memberi mereka keleluasaan meragukan segala hal. Dan, mereka enggan mendekat ke masjid yang malah berjuang keras menjadi antitesis dari budaya tempat mereka hidup, belajar, dan bekerja.
Buku ini Aku Menggugat, Maka Aku Kian Beriman mengajak kita berbagi kegelisahan dengan para muslim yang tengah bergulat mempertahankan agama mereka. Bijaksana, masuk akal, dan masuk hati. Itulah kata-kata yang tepat untuk menggambarkan bagaimana Jeffrey Lang menanggapi gugatan-gugatan dan komentar. Ketulusannya menjawab memberikan banyak jalan keluar dari kebimbangan iman. Kehati-hatiannya menjaminkan kecermatan dan keluasan pertimbangan.
Sungguh sebuah buku yang menyejukkan iman dan membangkitkan semangat berislam secara lebih kukuh dan mendalam. Juga menawarkan bagaimana berislam tanpa meninggalkan modernitas, beriman tanpa mengenyahkan sikap kritis, dan berakhlak tanpa kehilangan jati diri dan budaya sendiri.
Buku Aku Menggugat, Maka Aku Kian Beriman : Tak punya hak untuk meragukan apa yang diyakini, mereka berontak. Mereka menggugat ketepercayaan hadis, peran akal, patriarki, dan budaya masjid. Mereka cenderung memilih larut dalam musik, film, teknologi, mode pakaian, hiburan, dan berita yang memberi mereka keleluasaan meragukan segala hal. Dan, mereka enggan mendekat ke masjid yang malah berjuang keras menjadi antitesis dari budaya tempat mereka hidup, belajar, dan bekerja.
Buku ini Aku Menggugat, Maka Aku Kian Beriman mengajak kita berbagi kegelisahan dengan para muslim yang tengah bergulat mempertahankan agama mereka. Bijaksana, masuk akal, dan masuk hati. Itulah kata-kata yang tepat untuk menggambarkan bagaimana Jeffrey Lang menanggapi gugatan-gugatan dan komentar. Ketulusannya menjawab memberikan banyak jalan keluar dari kebimbangan iman. Kehati-hatiannya menjaminkan kecermatan dan keluasan pertimbangan.
Sungguh sebuah buku yang menyejukkan iman dan membangkitkan semangat berislam secara lebih kukuh dan mendalam. Juga menawarkan bagaimana berislam tanpa meninggalkan modernitas, beriman tanpa mengenyahkan sikap kritis, dan berakhlak tanpa kehilangan jati diri dan budaya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon komentar yang membangun demi perbaikan Blog ini kedepan...
Sangat Disarankan untuk Memberikan Komentar yang Berbobot, Jelas, Padat dan sesuai serta relevan dengan Artikel dan Dilarang meninggalkan Link Hidup maupun Link Mati Pada Kolom Komentar, Komentar Yang Hanya : Thanks, Trims, Sip, Gan, Terima kasih dan Sejenisnya Tidak akan di Publikasikan. Terima Kasih.