Usianya boleh sudah menginjak setengah abad lebih, tetapi jangan pernah remehkan seorang Sylvester Stallone. kakek satu ini jelas tahu bagaimana caranya untuk tetap menjaga kepadatan otot-otot besarnya sekaligus bersenang-senang. Lihat ‘kegilaan’ yang dilakukannya 2010 lalu, memimpin sebuah ‘gerombolan siberat’ bernama The Expendables yang berisi semua manusia-manusia terbaik yang pernah dimimpikan oleh setiap fans film-film aksi lintas zaman dalam salah satu ensemble cast terbaik dalam sejarah perfilman dunia. Tujuan mereka hanya satu, ‘meledakan’ setiap kepala penontonnya dengan rentetan sajian aksi klasik spektakuler tanpa harus ambil pusing dengan ceritanya. Ya, Stallone dan The Expendables-nya berhasil, tidak hanya memuaskan para hardcore film aksi dan petinggi-petinggiLionsagate dengan membawa pulang lebih dari 270 juta Dollar dari modal 80 jutanya, namun juga sukses mengembalikan nama-nama besar pemainnya yang sudah mulai terlupakan macam Dolph “The Punisher” Lundgren dan Stallone sendiri.
Lalu 2012 ini hadir sekuelnya, Stallone yang menyerahkan tongkat estafet penyutradaraan ke Simon West (Con Air) menjanjikan bahwa instalemen keduanya ini akan lebih besar, lebih brutal dan jauh lebih berisik dari pendahulunya, dan saya senang ketika si Rambo ternyata benar-benar menepati janjinya. The Expendables 2 jelas lebih besar seperti yang seharusnya dilakukan oleh sebuah sekuel dan juga lebih menyenangkan, lihat saja kehebohan yang dihadirkan di 20 menit pertama, mungkin hanya di sini kamu bisa melihat ada orang yang menjatuhkan helikopter dengan sebuah sepeda motor. Tidak ada lagi Mickey Rourke, gantinya, ada lebih banyak tambahan otot meyesaki naskahnya yang sempit, ada si “tendangan balik” Jean-Claude Van Damme yang didapuk sebagai bos tentara bayaran, si anak kemarin sore, Liam Hemsworth lalu the one and the only, Chuck Norris sebagai scene stealer paling menghibur di seantero film (kemunculan dan guyonannya tentang King Cobra itu luar biasa) dan Last but not least, ada asian chick, Yu Nan yang menjadi sedikit penyegar di antara tumpukan-tumpukan testoteron bertampang kasar.
Saya suka adegan-adegan aksinya, penuh aroma nostalgia laga-laga klasik kental, minim CGI, banyak ledakan bombastis, brutal dan senjata-sejata besar brisik yang tidak behenti memuntahkan peluru-peluru berkaliber besar serta tidak ketinggalan duel jarak dekat yang seru, dan hal paling menyenangkan adalah ketika semua elemen pemacu adrenalin itu dikombinasikan dengan balutan komedi satir saling puji dalam olok-olokan trivial mengelitik, dari quote legendaris ‘I’ll Be Back’, ‘Yippee-Ki-Yay’ sampai fakta menarik dibalik jati diri Dolph Lundgren yang kenyataanya memang seorang jenius di bidang kimia, termasuk tendangan balik Van Damme yang ikonik itu pun ada. Tentu saja dengan karakter sebanyak itu tidak semuanya bisa mendapatkan porsi seimbang, mungkin hanya Stallone, Statham, Yu Nan yang mendominasi, namun jelas dukungan dari Dolph Lundgren, Terry Crews, Randy Couture dan Liam Hemsworth tidak dapat dipinggirkan begitu saja, bahkan Schwarzenegger dan Willis pun punya peran yang lebih berisi ketimbang hanya menjadi cameo seperti di seri pertamanya.
Stallone menghajar Van Damme, Schwarzenegger bahu membahu dengan Bruce Willis, dan Chuck Norris memporak porandakan semuanya seorang diri seperti seorang bos, kamu tidak akan menemukan momen langka ini dalam film manapun kecuali di sini, di The Expendables 2, sebuah aksi laga tanpa otak yang jelas lebih baik dari seri pertamanya. Kombinasi sebuah ensembel karakter luar biasa dalam sejarah film laga, parade action oldschool yang nyaris tanpa henti, humor-humor renyah serta homage untuk film-film aksi klasik menjadikan The Expendables 2 sebuah tontonan yang sulit untuk ditolak apalagi buat kamu para die hard film-film aksi.
Di awal, film ini langsung menyajikan adegan action ketika Barney Ross yang diperankan oleh Sylvester Satllon dan anggotanya (expendables) berusaha menyelamatkan seorang sandera berkewarganegaraan Cina menggunakan kendaraan berlapis baja yang sudah dirakit sedemikian rupa untuk melakukan penyerangan. Para expendables berhasil menyelamatkan sandera dan juga berhasil menyelamatkan nyawa Trench (Arnold Schwarzenegger) yang turut ditawan musuh. Proses penyelamatan sandera berjalan mudah, namun saat mereka berusaha kabur, Ross tertembak dan dikepung musuh di tengah hutan. Ross tidak sendiri, saat itu dia bersama Lee Christmas (Jason Statham).
Saat dikepung, saya sudah membayangkan mereka berdua akan mendapatkan bantuan, dan ternyata prediksi singkat saya benar. Seorang anggota baru di tim expendables yang bernama Billy The Kid (Liam Hemsworth) berhasil menyapu bersih musuh yang mengepung Ross dan Lee.
Billy adalah seorang ahli sniper yang pada misi itu ditugaskan oleh Ross untuk mengawasi dari bukit. Billy seorang pejuang yang pernah ditugaskan di Afganistan, namun karena suatu masalah yang membuatnya kecewa, dia pun berhenti dan memilih untuk bergabung dengan Ross dkk.
***
Setelah menyelesaikan misi tersebut, Ross kembali mendapatkan misi baru dari Mr. Church (Willis). Misi yang tampaknya sangat sederhana. Untuk memperlancar misi tersebut, Mr. Church menugaskan sorang perempuan paras cina (Maggie) yang paham banyak terkait target dari misi baru Ross dkk.
Target sebenarnya adalah sebuah peta digital yang berisi informasi terkait lokasi disimpannya lima ton bahan peledak plutonium, namun Mr. Church mengatakan pada Ross bahwa target dari misi ini adalah brangkas berisi uang bernilai puluhan juta dollar Amerika.
***
Setelah menyelesaikan misi tersebut, Ross kembali mendapatkan misi baru dari Mr. Church (Willis). Misi yang tampaknya sangat sederhana. Untuk memperlancar misi tersebut, Mr. Church menugaskan sorang perempuan paras cina (Maggie) yang paham banyak terkait target dari misi baru Ross dkk.
Target sebenarnya adalah sebuah peta digital yang berisi informasi terkait lokasi disimpannya lima ton bahan peledak plutonium, namun Mr. Church mengatakan pada Ross bahwa target dari misi ini adalah brangkas berisi uang bernilai puluhan juta dollar Amerika.
Cukup muda bagi para expendables untuk mendapatkan benda yang diinginkan Mr. Church walau tanpa salah satu anggota mereka, yaitu Yin Yang (Jet Li) yang ditugaskan untuk mengantar pulang sandera yang berhasil diselamatkan pada misi pertama. *Jadi peran Jet Li hanya terlihat pada misi pertama saja.
Bukan berarti misi mereka selesai. Semuanya berjalan tidak sesuai rencana ketika Ross dan timnya meninggalkan lokasi, mereka dihadang kelompok Jean Vilian (Van Damme) yang juga mengincar benda yang diinginkan Mr. Church. Ross dan anggotanya tidak bisa berbuat banyak karena anggota musuh lebih banyak dan juga mengancam nyawa Billy The Kid (si jago sniper) yang berhasil mereka tawan ketika ditugaskan untuk mengawasi dari ketinggian (bukit).
Musuh menggerogoti semua senjata para expendables dan berhasil memebawa pergi benda yang diinginkan. Musuh juga bertindak keji dengan membunuh si jago sniper, Billy The Kid.
Kematian Billy The Kid membuat Ross marah dan berniat untuk membalas dendam. Mereka pun mencari tau keberadaan Vilian dan mengatur strategi penyerangan.
Vilian merupakan pimpinan sekelompok orang yang ingin mendatangkan malapetaka dan ancaman mematikan yang tak terduga. Mereka ingin mengangkut plutonium dan menjualnya untuk mendapatkan uang. Tidak tanggung-tanggung, lima ton plutonium itu lebih dari cukup untuk menghancurkan dunia.
***
Ross dan anggotanya memulai penyerangan. Di perjalanan, mereka beristirahat di sebuah tempat bekas resto di desa yang tak berpenghuni. Sunggu sangat dapat diprediksi, Ross dan anggotanya pasti akan mendapatkan serangan dari musuh dan itu benar terjadi.
Akhirnya terjadi pertempuran yang cukup sengit. Para expendables keteteran dan tak sanggup melakukan perlawanan yang seimbang. Ketika keadaan mulai kritis, tiba-tiba saja muncul seseorang yang bernama Booker (Chuck Norris) yang berhasil melumpuhkan semua musuh.
Booker adalah teman lama Ross. Dia dijuluki serigala penyendiri yang liar.
***
Expendables melanjutkan perjalanan. Mereka melewati sebuah desa yang hanya dihuni kaum perempuan dan anak kecil. Ketika berada di desa tersebut, para expendables kembali berhadapan dengan anak buah Vilian yang ditugaskan untuk mengambil warga yang tersisa yang nantinya akan dipekerjakan untuk menggali lokasi plutonium.
Tidak sulit bagi para expendables untuk menghabiskan anak buah Vilian di tempat itu. Warga pun sangat berterima kasih pada Ross dkk.
***
Mereka kembali melanjutkan perjalanan dan akhirnya berhasil mencapai lokasi. Mereka memantau kondisi lokasi dari kejauhan dan memutuskan untuk memasuki lokasi menggunakan pesawat yang dibawah dari film The Expendables sebelumnya :D
Mereka berhasil masuk ke lokasi yang berada di bawa tanah (semacam goa) dan menyelamatkan para pekerja yang nyaris saja dibantai anak buah Vilian. Sayangnya, Vilian dan anak buahnya berhasil kabur membawa 5 ton plutunium dan juga meledakan lokasi tersebut. Para expendables dan semua pekerja terjebak di dalam.
Hal lucu terjadi ketika Gunner Jensen (Lundgren), berbekal pengetahuannya dalam hal kimia, dia mencoba meledakan salah satu sisi ruangan. Anggota tim yang lain tidak percaya dia mampu melakukan itu, dan memang benar. Bahan yang dibuat Gunner tidak menghasilkan apa-apa (penonton tertawa).
Tapi tiba-tiba saja bidang yang ingin dihancurkan Gunner retak. Yang lain mulai kagum dan WOW, tapi
(penonton tertawa lagi) bidang tersebut retak karena dihancurkan dari luar, Trench (Arnold Schwarzenegger) yang melakukannya menggunakan alat berat.
Trench datang bersama Mr. Church. Bersama para expendables, mereka langsung mengejar Vilian.
Pertempuran kembali terjadi di bandara. Para expendables yang dipimpin Barney Ross (Stallone)dan beranggotakan Lee Christmass (Statham), Hale Caesar (Crews), Toll Road (Couture),Gunner Jensen (Lundgren) serta seorang perempuan yang ditugaskan Mr. Church berusaha menghalangi dan menghabiskan anggota Vilian. Mereka juga mendapatkan bantuan Booker (Chuck Norris).
Pertarungan klasik (tanpa senjata) terjadi antara Christmass dan seorang tangan kanan Vilian serta pertarungan antara Ross dan Vilian. Christmas berhasil memenangkan pertarungannya. Barney Ross juga berhasil menghabisi nyawa Vilian menggunakan pisau yang digunakan Vilian membunuh Billy The Kid. Pembalasan dendam yang berhasil, cerita berakhir.
***
Jika anda punya pendapat sendiri tentang film ini, silakan diungkapkan melalui layanan berkomentar yang ada di bawah ini.
Kalau belum nonton filmnya, silakan ditonton dulu, nanti kalau sudah ditonton balik sini lagi yah, aku tunggu pendapat kalian tentang film The Expendables 2 :D
Bukan berarti misi mereka selesai. Semuanya berjalan tidak sesuai rencana ketika Ross dan timnya meninggalkan lokasi, mereka dihadang kelompok Jean Vilian (Van Damme) yang juga mengincar benda yang diinginkan Mr. Church. Ross dan anggotanya tidak bisa berbuat banyak karena anggota musuh lebih banyak dan juga mengancam nyawa Billy The Kid (si jago sniper) yang berhasil mereka tawan ketika ditugaskan untuk mengawasi dari ketinggian (bukit).
Musuh menggerogoti semua senjata para expendables dan berhasil memebawa pergi benda yang diinginkan. Musuh juga bertindak keji dengan membunuh si jago sniper, Billy The Kid.
Kematian Billy The Kid membuat Ross marah dan berniat untuk membalas dendam. Mereka pun mencari tau keberadaan Vilian dan mengatur strategi penyerangan.
Vilian merupakan pimpinan sekelompok orang yang ingin mendatangkan malapetaka dan ancaman mematikan yang tak terduga. Mereka ingin mengangkut plutonium dan menjualnya untuk mendapatkan uang. Tidak tanggung-tanggung, lima ton plutonium itu lebih dari cukup untuk menghancurkan dunia.
***
Ross dan anggotanya memulai penyerangan. Di perjalanan, mereka beristirahat di sebuah tempat bekas resto di desa yang tak berpenghuni. Sunggu sangat dapat diprediksi, Ross dan anggotanya pasti akan mendapatkan serangan dari musuh dan itu benar terjadi.
Akhirnya terjadi pertempuran yang cukup sengit. Para expendables keteteran dan tak sanggup melakukan perlawanan yang seimbang. Ketika keadaan mulai kritis, tiba-tiba saja muncul seseorang yang bernama Booker (Chuck Norris) yang berhasil melumpuhkan semua musuh.
Booker adalah teman lama Ross. Dia dijuluki serigala penyendiri yang liar.
***
Expendables melanjutkan perjalanan. Mereka melewati sebuah desa yang hanya dihuni kaum perempuan dan anak kecil. Ketika berada di desa tersebut, para expendables kembali berhadapan dengan anak buah Vilian yang ditugaskan untuk mengambil warga yang tersisa yang nantinya akan dipekerjakan untuk menggali lokasi plutonium.
Tidak sulit bagi para expendables untuk menghabiskan anak buah Vilian di tempat itu. Warga pun sangat berterima kasih pada Ross dkk.
***
Mereka kembali melanjutkan perjalanan dan akhirnya berhasil mencapai lokasi. Mereka memantau kondisi lokasi dari kejauhan dan memutuskan untuk memasuki lokasi menggunakan pesawat yang dibawah dari film The Expendables sebelumnya :D
Mereka berhasil masuk ke lokasi yang berada di bawa tanah (semacam goa) dan menyelamatkan para pekerja yang nyaris saja dibantai anak buah Vilian. Sayangnya, Vilian dan anak buahnya berhasil kabur membawa 5 ton plutunium dan juga meledakan lokasi tersebut. Para expendables dan semua pekerja terjebak di dalam.
Hal lucu terjadi ketika Gunner Jensen (Lundgren), berbekal pengetahuannya dalam hal kimia, dia mencoba meledakan salah satu sisi ruangan. Anggota tim yang lain tidak percaya dia mampu melakukan itu, dan memang benar. Bahan yang dibuat Gunner tidak menghasilkan apa-apa (penonton tertawa).
Tapi tiba-tiba saja bidang yang ingin dihancurkan Gunner retak. Yang lain mulai kagum dan WOW, tapi
(penonton tertawa lagi) bidang tersebut retak karena dihancurkan dari luar, Trench (Arnold Schwarzenegger) yang melakukannya menggunakan alat berat.
Trench datang bersama Mr. Church. Bersama para expendables, mereka langsung mengejar Vilian.
Pertempuran kembali terjadi di bandara. Para expendables yang dipimpin Barney Ross (Stallone)dan beranggotakan Lee Christmass (Statham), Hale Caesar (Crews), Toll Road (Couture),Gunner Jensen (Lundgren) serta seorang perempuan yang ditugaskan Mr. Church berusaha menghalangi dan menghabiskan anggota Vilian. Mereka juga mendapatkan bantuan Booker (Chuck Norris).
Pertarungan klasik (tanpa senjata) terjadi antara Christmass dan seorang tangan kanan Vilian serta pertarungan antara Ross dan Vilian. Christmas berhasil memenangkan pertarungannya. Barney Ross juga berhasil menghabisi nyawa Vilian menggunakan pisau yang digunakan Vilian membunuh Billy The Kid. Pembalasan dendam yang berhasil, cerita berakhir.
***
Jika anda punya pendapat sendiri tentang film ini, silakan diungkapkan melalui layanan berkomentar yang ada di bawah ini.
Kalau belum nonton filmnya, silakan ditonton dulu, nanti kalau sudah ditonton balik sini lagi yah, aku tunggu pendapat kalian tentang film The Expendables 2 :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon komentar yang membangun demi perbaikan Blog ini kedepan...
Sangat Disarankan untuk Memberikan Komentar yang Berbobot, Jelas, Padat dan sesuai serta relevan dengan Artikel dan Dilarang meninggalkan Link Hidup maupun Link Mati Pada Kolom Komentar, Komentar Yang Hanya : Thanks, Trims, Sip, Gan, Terima kasih dan Sejenisnya Tidak akan di Publikasikan. Terima Kasih.