Ada banyak sekali pengusaha di Indonesia yang memiliki kesuksesan yang sangat besar. Low Tuck Wong adalah salah satunya. Majalah Forbes yang terkenal diseluruh dunia, melakukan beberapa riset untuk menentukan siapa yang paling berhak untuk duduk diperingkat teratas daftar orang terkaya diseluruh dunia. Dan beliau lah yang menduduki daftar tersebut. Beliau memang bukan orang asli Indonesia. Beliau berasal dari negara tetangga Singapura. Kepindahan beliau ke Indonesia pada tahun 1972 memang telah memberikan peluang yang besar baginya untuk memulai berbisnis. Beberapa bisnis konstruksi telah berhasil beliau bangun di Indonesia. Bisnis yang dirintisnya sejak kepindahannya tersebut memberikan keuntungan yang besar sehingga beliau mampu bertahan dari banyak saingan yang memiliki usaha yang sama dengannya. Pengalamannya mengelola bisnis konstruksi bersama dengan ayahnya di negara asalnya, Singapura, ternyata sangat bermanfaat dalam upayanya untuk memajukan bisnis konstruksi pribadinya di Indonesia.
Low Tuck Wong adalah orang yang sangat ulet yang telah belajar banyak tentang bisnis konstruksi kepada orangtuanya pada usia 20an tahun. Ketika beliau pindah ke Jakarta, semua pengetahuan tentang bisnis konstruksi sangat bermanfaat. Berbagai macam pekerjaan konstruksi yang beliau dapatkan di Indonesia mampu mengangkat kesuksesan beliau. Ada banyak sekali pekerjaan konstruksi yang berhubungan dengan bawah tanah dan laut berhasil beliau kerjakan dengan baik. Lelaki dengan dua anak ini mampu menghasilkan banyak sekali uang dengan menjual jasa konstruksinya. Selain itu, beliau juga dikenal sebagai raja batu bara di Indonesia. Selain bisnis konstruksi, beliau juga memiliki bisnis di pertambangan, terutama di pertambangan batu bara. Perusahaan yang dibentuknya untuk mengoperasikan bisnis batu baranya menghasilkan banyak sekali keuntungan. Beliau memiliki terminal batu bara di Balikpapan. Kedua bisnis tersebut beliau bangun sejak tahun 1998 setelah beliau berpindah kewarganegaraan menjadi Warga Negara Indonesia. Kesuksesan PT Bayan Resources yang beliau bentuk, mendorong perusahaan tersebut untuk terus menambah konsesi ke dalam portofolio perusahaan. Perkembangan bisnis batu bara yang bagus membuat beliau mengadakan penilaian terhadap peluang yang bagus untuk menambah konsesi jumlah batu bara di negara Indonesia.
Profil Low Tuck Wong yang sangat bagus tersebut telah memberikan tempat yang baik pada urutan orang terkaya dalam majalah Forbes. Kejeliannya untuk melihat peluang bisnis yang sangat baik di Kalimantan membantunya meraup banyak keuntungan. Beliau telah berusaha untuk mengeksplorasi tanah Kalimantan yang memang banyak mengandung batu bara. Ada lima kontrak yang berhubungan dengan pertambangan dan ada pula tiga kuasa yang masih berhubungan juga dengan pertambangan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia kepada beliau. Kegigihan yang telah beliau usahakan sepanjang hidup beliau ternyata mampu dan menghasilkan harta yang berlimpah dan memberikan lapangan pekerjaan yang bagus untuk rakyat Indonesia.
Lima tahun setelah berganti kewarganegaraan Indonesia, pada November 1997, Low Tuck mengakuisisi PT Gunung Bayan Pratamacoal dan PT Dermaga Perkasapratama yang memiliki tambang dan mengoperasikan terminal batu bara di Balikpapan sejak 1998.
Sejak itu, sejumlah konsesi baru diakuisisinya hingga resmi membentuk perusahaan induk yang dikenal dengan PT Bayan Resources. Sejak 2001, Bayan Group rata-rata menambah satu konsesi dalam portofolio perusahaan. Bahkan, Bayan terus mengevaluasi peluang untuk menambah konsesi batu bara di Indonesia.
Kalimantan dikenal sebagai pulau dengan areal hutan alam yang masih sangat luas. Namun, di wilayah ini pula banyak menyimpan cadangan batu bara. Melalui sejumlah perusahaan, Bayan Group memiliki hak eksklusif melalui lima kontrak pertambangan dan tiga kuasa pertambangan dari pemerintah Indonesia. Total konsesinya mencapai 81.265 hektare.
Sejak itu, sejumlah konsesi baru diakuisisinya hingga resmi membentuk perusahaan induk yang dikenal dengan PT Bayan Resources. Sejak 2001, Bayan Group rata-rata menambah satu konsesi dalam portofolio perusahaan. Bahkan, Bayan terus mengevaluasi peluang untuk menambah konsesi batu bara di Indonesia.
Kalimantan dikenal sebagai pulau dengan areal hutan alam yang masih sangat luas. Namun, di wilayah ini pula banyak menyimpan cadangan batu bara. Melalui sejumlah perusahaan, Bayan Group memiliki hak eksklusif melalui lima kontrak pertambangan dan tiga kuasa pertambangan dari pemerintah Indonesia. Total konsesinya mencapai 81.265 hektare.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon komentar yang membangun demi perbaikan Blog ini kedepan...
Sangat Disarankan untuk Memberikan Komentar yang Berbobot, Jelas, Padat dan sesuai serta relevan dengan Artikel dan Dilarang meninggalkan Link Hidup maupun Link Mati Pada Kolom Komentar, Komentar Yang Hanya : Thanks, Trims, Sip, Gan, Terima kasih dan Sejenisnya Tidak akan di Publikasikan. Terima Kasih.