Nama baru yang menikmati keuntungan dari hasil tambang batu bara adalah Kiki Barki. Pendatang baru di deretan orang terkaya Indonesia ini mengendalikan perusahaannya melalui PT Harum Energy Tbk.
Kiki yang kini berusia 71 tahun mengoleksi kekayaan senilai US$1,7 miliar, dan menduduki peringkat ke-11. Melalui bisnisnya di industri tambang batu bara, Kiki sukses membawa Harum Energy mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada awal Oktober 2010.
Saat penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) dengan melepas 500 juta saham pada harga Rp5.200 per unit, perseroan mampu meraup dana segar Rp1,04 triliun. Harum Energy yang merupakan perusahaan grup Tanito Coal itu kini masuk salah satu produsen batu bara terbesar di Indonesia.PT Tanito Harum ("Tanito Harum") anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki Coal Group di Indonesia Tanito, memegang kontrak pemerintah yang dikeluarkan untuk pertambangan batubara di wilayah yang mencahup Blok Kutai includingKutai-Barat dan Kutai Ephindo dan merupakan anggota konsorsium Kutai Barat PSC .
Salah satu perusahaan pertambangan batubara swasta di indonesia, Tanito Harum telah beroperasi di KutaiBasinfor lebih dari 20 tahun. Selama waktu ini, Tanito Harum telah membangunpertambangan yang signifikan dan infrastruktur civilengineering dalam wilayah yang dicakup oleh pembangunan Kutai Barat termasuk extensiveroadway PSC di seluruharea. Rencana Perseroan adalah untuk memanfaatkan sebanyak mungkininfrastruktur theexisting, yang akan menghemat Manajemen berkeyakinanperusahaan significantearly biaya eksplorasi panggung dan mendukung eksplorasijalur cepat dan pengembangan the Kutai-Barat PSC. Selain itu, Tanito telah berhasil menyelesaikan relations program masyarakat formal yang meliputi eksplorasi danpengembangan di Kutai Barat coalbed methane PSC. Tanito Coal Group mengontrol sejumlah konsesi batubara mengandung coalreserves permukaan minable termasukpengoperasian dua tambang di Kalimantan Timur, PT Tanito Harum dan PTMahakamSumber Jaya, dan tambang ketiga, PT Santan Batubara dijadwalkan untuk memulai produksi in2009. Tahun 2008 penjualan dari 7 lokasi tamabng menjadikan Tanito Coal salah satu eksportir terbesar batubara termal, bituminus producersand di Indonesia.
Saat ini, Barki masih terus mencoba untuk mempertahankan kepemilikan mayoritas dari perusahaan yang saat ini telah dijalankan oleh putranya sendiri yaitu Lawrence Barki yang menjadi seorang presiden komisaris di perusahaan Harum Energy. Mempertahankan kepemilikan suatu perusahaan dapat dilakukan dengan berbagai macam cara karena salah satunya ialah dengan menjadikan mayoritas saham perusahaan menjadi milik sendiri. Selain di wilayah Indonesia, Barki juga telah sukses mencatatkan perusahaannya di bursa saham negera lain. Selain itu, beberapa saham yang juga dimiliki oleh Barki ialah saham di Cockatoo Coal yang berasal dari Australia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon komentar yang membangun demi perbaikan Blog ini kedepan...
Sangat Disarankan untuk Memberikan Komentar yang Berbobot, Jelas, Padat dan sesuai serta relevan dengan Artikel dan Dilarang meninggalkan Link Hidup maupun Link Mati Pada Kolom Komentar, Komentar Yang Hanya : Thanks, Trims, Sip, Gan, Terima kasih dan Sejenisnya Tidak akan di Publikasikan. Terima Kasih.