PEMBANGUNAN dermaga penyeberang-an yang berlokasi di Desa Sandul, Kecamatan Batu Ampar dinilai masyarakat setempat dikerjakan secara asal-asalan. Pada saat membangun dermaga yang berbahan kayu ulin tersebut, pihak kontraktor ditengarai tidak memperhatikan rencana anggaran biaya (RAB).
“Pengerjaan proyek dermaga penyeberangan itu terkesan asal-asalan. Sepertinya pihak pemborong hanya mementingkan keuntungan semata,” ungkap Suhairudin, warga Kecamatan Batu Ampar, kepada Borneonews, Rabu (10/7).
Suhai sapaan Suhairudin menuding pada saat membangun dermaga penyebarangan tersebut, pihak kontraktor tidak memperhatikan RAB. “Contohnya, sejumlah tiang pada dermaga itu hanya ditaruh di atas batang kayu yang berada di tepi sungai alias tidak digali di dalam tanah. Kemudian penyambungan gelagar sebagian hanya menggunakan paku, sementara sebagian besar menggunakan baut,” bebernya.
Karena dibangun dengan asal-asalan, konstruksi dermaga penyebarangan tersebut dikhawatirkan tidak akan bertahan lama. “Kami khawatir nanti belum apa-apa, bangunannya sudah rusak. Dan akhirnya hanya akan membuang anggaran saja,” cetus Suhai.
Selain tidak sesuai dengan RAB, pembangunan dermaga penyeberangan yang berada di tepi Sungai Seruyan itu juga dinilai terlalu tinggi. Sehingga pada saat air sungai surut, kelotok kesulitan untuk menurunkan penumpangnya. “Masyarakat mengeluh, sebab dermaga itu hanya bisa digunakan jika air dalam (pasang), jika surut tidak bisa dipakai untuk tambat kelotok,” jelas Suhai.
Dermaga penyebarangan tersebut merupakan proyek dari Dinas perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Seruyan. Dengan anggaran sebesar Rp197, 8 juta yang bersumber dari dana alokasi umum (DAU) dan dana alokasi khusus (DAK) tahun anggaran 2013.
Kondisi dermaga yang dinilai dibangun secara asal-asalan itu mendapat perhatian dari Wakil Bupati Seruyan terpilih periode 2013-2018, Yulhaidir. Dia meminta instansi terkait bisa turun ke lapangan untuk mengecek kondisi dermaga tersebut. “Dermaga tersebut merupakan sarana yang digunakan oleh masyarakat sehari-hari. Jadi bangunannya harus kokoh sesuai dengan perencanaannya.”
Sumber :
http://www.borneonews.co.id/kalteng/seruyan/4924-pembangunan-dermaga-desa-sandul-dinilai-asal-asalan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon komentar yang membangun demi perbaikan Blog ini kedepan...
Sangat Disarankan untuk Memberikan Komentar yang Berbobot, Jelas, Padat dan sesuai serta relevan dengan Artikel dan Dilarang meninggalkan Link Hidup maupun Link Mati Pada Kolom Komentar, Komentar Yang Hanya : Thanks, Trims, Sip, Gan, Terima kasih dan Sejenisnya Tidak akan di Publikasikan. Terima Kasih.