MASYARAKAT Kuala Pembuang dan sekitarnya mengaku keberatan jika tarif penum-pang Bus Damri dinaikkan. Menurut warga tarif yang dikenakan Bus Damri saat ini yakni Rp35 ribu per orang sudah sesuai dan tidak perlu diubah lagi.
“Tarif Rp35 ribu untuk satu penumpang itu sudah pas. Harga itu sesuai dengan keadaan ekonomi sebagian besar masyarakat di sini,” ungkap Harkuni, warga Kuala Pembuang kepada Borneonews, Minggu (13/7).
Dia menegaskan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seruyan tidak perlu menaikkan harga tarif Bus Damri. Sebab menurut dia, jika harga tarif Bus Damri tersebut dinaikkan, banyak masyarakat yang tidak setuju. “Saya -yakin masyarakat akan menolak jika tarif Bus Damri dinaikkan.”
Hal senada juga diungkapkan warga Kuala Pembuang lainnya, Hasannudin. Menurut dia tarif penumpang Bus Damri saat ini sangat membantu masyarakat yang kurang mampu. “Bagi warga yang kurang mampu, harga tarif Rp35 ribu per orang cukup terjangkau.”
Terkait adanya protes dari pengelola travel mengenai tarif Bus Damri, warga meminta agar Pemkab Seruyan tetap mempertahankan tarif Bus Damri seperti yang ada saat ini. “Tarif itu sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Apalagi itu sangat membantu masyarakat dan untuk kepentingan orang banyak. Jadi sebaikknya harga tiket tetap pada semula,” tegas Hasannudin.
Sebelumnya tujuh pengelola jasa angkutan travel beserta puluhan sopir mempotres Pemkab Seruyan karena harga tiket Bus Damri yakni Rp35 ribu perorang dinilai terlalu murah dibandingkan dengan harga travel Rp85 ribu per orang.
Keberatan atas tarif harga Bus Damri tersebut ditunjukkan dengan aksi unjuk rasa kecil-kecilan para sopir travel, dengan cara menghadang Bus Damri yang akan berangkat menuju Sampit, pekan lalu, tepatnya Jumat pagi (12/7). Selain itu, para pengelola travel juga mendatangi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) untuk meminta agar Pemkab Seruyan menaikkan tarif tiket Bus Damri. “Kami minta tarif Bus Damri dinaikkan menjadi Rp50 ribu per orang. Sebab sejak adanya Bus Damri penumpang travel sepi,” ungkap Iyan, salah satu pengelola travel.
Menanggapi permintaan para pengelola travel tersebut, Kepala Dishubkominfo Seruyan, Nurdin Kazub mengaku tidak bisa mengambil keputusan. Pasalnya, yang berwewenang menentukan harga tiket tersebut adalah pemerintah pusat. Meski demikian pihaknya menampung permintaan para pengelola travel dan akan menyampaikan ke pusat.
Sumber : http://borneonews.co.id/kalteng/seruyan/5036-warga-keberatan-rencana-penaikan-tarif-bus-damri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon komentar yang membangun demi perbaikan Blog ini kedepan...
Sangat Disarankan untuk Memberikan Komentar yang Berbobot, Jelas, Padat dan sesuai serta relevan dengan Artikel dan Dilarang meninggalkan Link Hidup maupun Link Mati Pada Kolom Komentar, Komentar Yang Hanya : Thanks, Trims, Sip, Gan, Terima kasih dan Sejenisnya Tidak akan di Publikasikan. Terima Kasih.